Selasa, 01 Oktober 2019

Hilang Tak Berjejak
   Oleh: Tiara Tri Dewi

Berpasang-pasang mata terjaga di kala itu
Ramai tetapi di temani awan kelabu
Bibir yang tak mampu lagi tersenyum
Tangan yang tak bisa lagi menggapai
Kaki yang tak bisa lagi melangkah menemui mu
Hati selayang pandang bagai tertusuk belati
Diri ini sudah menjadi pecahan kaca dari gelas gelas yang berbaris rapi di lemariku
Semesta pun ikut terluka melihatku

Kupandangi wajahmu di tengah malam itu
Tak sedikit pun kau mengutarakan kata kepadaku
Terlihat kau sudah sangat bersahabat dengan tidurmu
Terbujur kaku dan membisu
Sesak rasa dadaku , ingin rasanya ku menyusul mu
Sayangnya tuhan tak izinkan itu

Waktu yang berjalan kini ia telah berlari
Berlari membawa sejuta kenangan yang terukir di benakku
Sudah ku coba mengejarnya
Tapi aku tak kunjung menemuimu

Ku coba menanyakan kepada daun daun yang menari di siang itu
Ia pun terdiam dan juga membisu
Kucoba titipkan rindu ini kepada angin
Angin . . Bolehkah sejenak kau sampaikan sejuta rindu untuknya
Ku menitipkan rindu ini untuk ibuku di surga
Karena untuk beradu kening denganya
Ibarat punuk merindukan bulan